Hanya Satu

"boring banget nih..", ujar nya dalam hati. padahal sudah waktunya untuk absen pulang lalu siap berlabuh di tempat tidur. tapi sepertinya masih ada yang terganjal sehingga ia masih bertahan ditempat kerjanya.

"halo, asslamualaikum, de' kamu dimana sekarang? udah nyampe kampus?"
"wa'alikumusalam. udah mas, baru aja nyampe. mas dimana sekarang?", balas seorang wanita di ujung sana.

"owh yaudah. hati - hati ya pulangnya.. kasih tau mas kalo udah keluar kampus. mas baru mau pulang."
"iya mas.. hati - hati juga dijalan.. assalamu'alaikum..", balasnya.
"wa'alaikumusalam.."

bunyi sepeda motor mulai menderu di sebuah jalan protokol di Ibukota. seperti biasa, macet menjadi kesibukan selain bekerja. panasnya udara malam mengalahkan laju angin yang membelai malam saat itu. kanan kiri hanya tampak kendaraan yang mengantri di tengah padatnya jam pulang.

"tiiiinnnnn...!!!", klakson mobil membuyarkan lamunan singkatnya.
"astaghfirullah.. maaf - maaf pak..", balasnya kepada pengemudi roda 4 itu.
untungnya si pengemudi itu tidak memperpanjang urusannya., karena jika tidak bukan hanya udara yang menjadi panas, tapi darahnya pun menjadi panas.

setelah satu setengah jam berkelut dengan jalanan, akhirnya tiba juga ia di sebuah rumah. kecil, namun penuh dengan kehangatan.
"assalamu'alaikum.", ucapnya sambil membuka gagang pintu. terkunci.
kembali ia coba membukanya, ternyata hasilnya sama. mencoba ia melihat kedalam, namun tidak ada tanda - tanda kehidupan disana.

Bersambung..